BERITA TERBARU: LIHAT VIDEO NYA: HEBOH AHOK MASUK ISLAM INI BUKTI NYA INI NYATA...

Ahok Masuk Islam Gara-gara Diejek "Kafir" oleh FPI?

Sebuah pertanyaan yang sering muncul di benak saya, “Haruskah Ahok Masuk Islam?”. Sebagai orang Islam tentu akan merasa senang jika suatu saat Ahok bisa masuk Islam. Mungkin jika Ahok masuk Islam atau seandainya sebelumnya memang beragama Islam, apa yang Ahok lakukan dengan kapasitasnya sebagai gubernur tidak menuai hujatan, celaan, bahkan demo yang notabene dari umat Islam. Masa sesama umat Islam saling menghujat? Namun realitanya sekelompok umat Islam selalu menjadikan status “non-muslim” Ahok sebagai senjata dan pembenaran dalam melakukan aksi-aksi menghujat Ahok.

Hasil gambar untuk FOTO AHOK MASUK ISLAM

Kalau saja Ahok beragama Islam, mungkin kebijakan-kebijakan untuk DKI Jakarta akan menuai dukungan dan pujian dari umat Islam. mungkin FPI dan MUI akan mendekat mesra kepada Ahok. Itu analisis polos saya.

Apakah benar seperti itu? Jawabannya belum tentu. Tentu kita ingat bahwa agama sering dijadikan alat politik untuk menjatuhkan lawan politiknya, salah satunya Ahok. Kalau memang agama tidak dijadikan alat politik, tentu tidak suara-suara dari agamawan yang larangan untuk memilih Jokowi yang beragama Islam saat Pilpres 2014. Ini murni masalah kepentingan politik. Sering muncul peribahasa yang mengatakan bahwa di dalam politik tidak ada kawan sejati, yang ada hanya kepentingan abadi.

Kita bisa lihat berapa banyak tokoh politik yang sering bergonta ganti baju parpol, tergantung parpol mana yang lagi hits. Hari ini dia pakai baju merah, tidak menutup kemungkinan bulan depan sudah berganti merah. Itulah politik. Namun bukan berarti politik itu pasti buruk. Yang terkadang menodai kesucian politik adalah pelaku politik yang serakah. Sekali lagi bukan politiknya.

Sama seperti sebuah pisau. Jika yang memegang pisau adalah penjahat, akan digunakan untuk membunuh, sedang jika digunakan oleh seorang ibu rumah tangga, akan digunakan untuk memotong sayuran untuk dimasak. Bukan pisaunya yang buruk, namun siapa yang memakai pisau tersebut. Begitu pun dengan politik.

Saya tidak yakin jika Ahok kemudian masuk Islam akan meredakan situasi yang sekarang terjadi di Indonesia. Tidak ada lagi protes, hujatan, celaan, ancaman, serta demo yang dilayangkan kepada Ahok. Tidak ada lagi debat kusir di forum forum dunia nyata maupun maya terkait kontroversi Ahok. Sekali lagi saya tidak yakin.

Apalagi kalau kemudian Ahok tiba-tiba masuk Islam setelah kejadian ini, pasti aka nada suara-suara sumbang yang men-judge bahwa masuk Islamnya Ahok adalah akal-akalan serta pencitraan saja. Ahok masuk Islam agar kasus hukumnya diringankan bahkan mungkin dilupakan oleh umat Islam. Dugaan saya seperti itu.

Dengan status Ahok yang bukan dari Jakarta, apalagi memiliki darah China yang kemudian tiba-tiba menjadi penguasa Jakarta jelas membuat siapa saja iri. Sebagaimana sajak Cak Nun untuk Ahok yang berjudul “Tamu”:

Tamu

Ada tamu datang, membersihkan rumah

Dan secara canggih dan tegas mengusir tikus-tikus

Kami sekeluarga terpesona

Kami menerimanya sebagai keluarga,

Karena tamu itu lebih menguasai pengelolaan rumah

dibanding kami

Akhirnya rumah menjadi rumahnya

Dan kami numpang berkat kebaikan hatinya



Para haters Ahok menjadikan puisi tersebut untuk menyerang Ahok yang seolah-olah telah merebut rumah dari tangan si pemilik rumah. Itu bisa dibenarkan kalau kemudian Ahok mengusir si pemilik rumah. Namun Ahok tidak mengusir, bahkan kemudian memperbaiki kualitas hidup si pemilik rumah dari gangguan dan rongrongan tikus-tikus. Sebuah puisi yang sangat menarik dan cerdas.

Sebagai warga Jakarta, harusnya kita berterima kasih kepada Ahok karen telah mengusir tikus-tikus kantor (meminjam salah satu judul lagu karya Iwan Fals). Tikus-tikus kantor yang selama ini menyengsarakan kehidupan warga Jakarta perlahan-lahan Ahok usir dan tidak dibiarkan berkembang.

Ahok memiliki kapasitas untuk mengelola Jakarta dibanding warga Jakarta sendiri. Bertahun-tahun Jakarta dipimpin oleh gubernur yang beragama Islam dan asli keturunan Indonesia tidak mampu menyelesaikan problem sungai. Hanya dalam waktu 2 tahun, ahok berhasil membuat sungai-sungai di Jakarta perlahan nampak sedap dipandang mata. Pembangunan infrastruktur, transportasi, serta layanan kesegatan dan pendidikan juga semakin baik.

            Well, Ahok tidak perlu tiba-tiba masuk Islam. Agama merupakan masalah yang sifatnya sangat personal dan terkait dengan hak asasi. Tidak dibenarkan kita memaksa orang lain untuk berpindah agama. Hal ini sama saja memperkosa hak asasi manusia. Di dalam surat Al-Kafirun ayat terakhir juga sudah diterangkan bahwa “bagimu agamamu, bagiku agamaku”. Ayat ini jangan dipahami “silahkan anda boleh memilih agama apapun, namun anda harus mengikuti aturan agama kami karena agama kami mayoritas”. Hal ini menurut saya telah mencederai hak kebebasan beragama di dalam surat Al-Kafirun ayat terakhir.

Untuk bapak Ahok, tetaplah seperti apa karakter anda. Teruslah berbuat baik untuk warga DKI Jakarta karena Gus Dur pernah berkata:“Tidak Penting apa pun Agama dan Sukumu… Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu..”.

Saya pernah membaca artikel menarik yang ditulis oleh Nadirsyah Hosen Rais Syuriyah PCINU Australia-New Zealand sekaligus dosen senior Monash Law School (namun saya lupa link-nya). Artikel tersebut menjelaskan bahwa misi Nabi Muhammad diutus ke bumi dengan membawa ajaran Islam bukan untuk mengislamkan seluruh penduduk bumi. Jika Allah berkehendak, sangat mudah bagi-Nya untuk mengislamkan seluruh penduduk bumi.

Misi Nabi Muhammad di jelaskan di dalam surat al-Anbiya ayat 107, yang terjemahannya sebagai berikut: “Dan tidaklah Kami (Allah) mengutus engkau (Muhammad), kecuali untuk menjadi rahmat bagi semesta alam”. Jadi misi Allah mengutus Nabi Muhammad adalah sebagai pembawa rrahmat bagi semesta alam, tidak hanya untuk umat Islam. oleh karena itu, selain umat Islam seperti yahudi, nasrani, hewan, tumbuhan, benda-benda langit, batu, serta seluruh makhluk berhak untuk mendapat rahmat yang dibawa oleh Nabi Muhammad.

Dijelaskan juga di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang sudah sangat populer, “Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlak.”, “sesungguhnya saya (Nabi Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia”. Nabi diutus untuk membbangun sebuah peradaban dimana masyarakatnya memiliki akhlak yang baik. Salah satu akhlak yang baik dalam ranah politik adalah tidak curang, tidak korupsi, serta menyelahi wewenang.

So, Ahok tidak perlu tiba-tiba masuk Islam. Teruslah berbuat baik untuk orang-orang yang mencintaimu atau yang membencimu. Teruslah majukan DKI Jakarta. Untuk urusan agama, itu wilayah anda dengan Tuhan anda. Saya tidak berhak untuk masuk dan mengintervensi.

Mungkin seperti itu…………

 LIHAT VIDIO NYA:https://www.youtube.com/watch?v=WSRUPxIkCbM



SUMBER:seword.com

BERITA TERBARU: LIHAT VIDEO NYA: HEBOH AHOK MASUK ISLAM INI BUKTI NYA INI NYATA... BERITA TERBARU: LIHAT VIDEO NYA: HEBOH AHOK MASUK ISLAM INI BUKTI NYA INI NYATA... Reviewed by lela paradis on 15.36 Rating: 5

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.