WAWW HEBOH KABAR SAAT INI: Benarkah Raja Salman Ingin Bebaskan Indonesia Dari China?



Kedatangan Raja Salman memang menyita banyak perhatian dan tenaga. Mulai dari pemerintah hingga kelompok sebelah yang terus-terusan tidak mau mengapresiasi presiden Jokowi.

Setelah berita tentang pertemuan antara Raja Salman dan Rizieq dibantah oleh Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia, kini kelompok sebelah menyuarakan isu-isu bernada menghujat presiden Jokowi. Hingga saat ini belum ada kalimat yang mengklarifikasi tentang pertemuan antara Rizieq dan Raja Salman tersebut. Mungkin mereka masih yakin Raja Salman akan menemui Rizieq.

Kabar terakhir beredar dari mereka bahwa protokelor Arab Saudi menghubungi pihak Rizieq Shihab untuk mengatur pertemuan. Ya, kemudian keluarlah sanggahan alias penolakan menerima berita tersebut dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi. Duh, malu nyaaaaaa…..

Entah karena malu atau kehabisan kata-kata untuk mempertahankan isu  pertemuan Raja Salman dengan Rizieq, kini beredarlah isu yang tidak enak untuk didengar. Ngomong-ngomong kapan sih kelompok sebelah punya isu yang mengenakkan? Belum pernah deh kayaknya.

Seperti yang telah diketahui bahwa Raja Salman diyakini datang ke Indonesia tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa uang sebesar 25 miliar USD atau setara dengan uang 332,5 Triliun. Kemudian hal ini digunakan sebagai celah untuk menyerang dan menjatuhkan kinerja Jokowi. Kelompok sebelah tidak mau mengakui bahwa kedatangan Raja Salman adalah salah satu akibat dari baiknya kinerja baik Jokowi.

Tetap saja mereka kekeh bahwa kedatangan Raja Salman berkaitan dengan adanya aksi 212, kasus penistaan agama, dan juga menurut mereka karena banyaknya umat islam yang didholimi oleh pemerintah. Meski isu agenda bertemunya Rizieq dan Raja Salman telah dibantah, mereka masih menggunakan alasan-alasan yang belum dibantah oleh pihak Arab Saudi untuk nyinyir.

Parahnya lagi, kelompok sebelah menilai bahwa kedatangan Raja Salman yang diyakini membawa ratusan triliun tersebut dilatarbelakangi ingin membebaskan Indonesia dari ketergantungan Indonesia terhadap China. Bahkan mereka juga mengklaim bahwa Raja Salman ingin menaikkan harga diri umat islam dan membayar investasi China di Indonesia sebesar U$$ 1,6 miliar.

Berita ini konyol kalau menurut saya, pembaca Seword.com bisa cari sendiri berita yang berkaitan dengan jumlah ivestasi tersebut. Sejauh yang saya tahu, angka 332,5 triliun tersebut adalah angka yang ditargetkan oleh pemerintah karena adanya kerja sama diberbagai bidang, misalnya perbankan dan keuangan. Angka tersebut bukan angka pasti yang akan dibawa oleh Raja Salman, melainkan angka target yang dibuat oleh pemerintah.



Tidak ada satupun alasan penentuan jumlah investasi ini yang berkaitan dengan pembebasan Indonesia terhadap China, karena memang tidak ada yang perlu dibebaskan. Indonesia sudah merdeka sejak 1945 lho, lupa ya?
Kedatangan Raja Salman memang menyita banyak perhatian dan tenaga. Mulai dari pemerintah hingga kelompok sebelah yang terus-terusan tidak mau mengapresiasi presiden Jokowi.
Setelah berita tentang pertemuan antara Raja Salman dan Rizieq dibantah oleh Kedutaan Besar Kerajaan Saudi Arabia, kini kelompok sebelah menyuarakan isu-isu bernada menghujat presiden Jokowi. Hingga saat ini belum ada kalimat yang mengklarifikasi tentang pertemuan antara Rizieq dan Raja Salman tersebut. Mungkin mereka masih yakin Raja Salman akan menemui Rizieq.
Kabar terakhir beredar dari mereka bahwa protokelor Arab Saudi menghubungi pihak Rizieq Shihab untuk mengatur pertemuan. Ya, kemudian keluarlah sanggahan alias penolakan menerima berita tersebut dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi. Duh, malu nyaaaaaa…..
Entah karena malu atau kehabisan kata-kata untuk mempertahankan isu  pertemuan Raja Salman dengan Rizieq, kini beredarlah isu yang tidak enak untuk didengar. Ngomong-ngomong kapan sih kelompok sebelah punya isu yang mengenakkan? Belum pernah deh kayaknya.
Seperti yang telah diketahui bahwa Raja Salman diyakini datang ke Indonesia tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa uang sebesar 25 miliar USD atau setara dengan uang 332,5 Triliun. Kemudian hal ini digunakan sebagai celah untuk menyerang dan menjatuhkan kinerja Jokowi. Kelompok sebelah tidak mau mengakui bahwa kedatangan Raja Salman adalah salah satu akibat dari baiknya kinerja baik Jokowi.
Tetap saja mereka kekeh bahwa kedatangan Raja Salman berkaitan dengan adanya aksi 212, kasus penistaan agama, dan juga menurut mereka karena banyaknya umat islam yang didholimi oleh pemerintah. Meski isu agenda bertemunya Rizieq dan Raja Salman telah dibantah, mereka masih menggunakan alasan-alasan yang belum dibantah oleh pihak Arab Saudi untuk nyinyir.
Parahnya lagi, kelompok sebelah menilai bahwa kedatangan Raja Salman yang diyakini membawa ratusan triliun tersebut dilatarbelakangi ingin membebaskan Indonesia dari ketergantungan Indonesia terhadap China. Bahkan mereka juga mengklaim bahwa Raja Salman ingin menaikkan harga diri umat islam dan membayar investasi China di Indonesia sebesar U$$ 1,6 miliar.
Berita ini konyol kalau menurut saya, pembaca Seword.com bisa cari sendiri berita yang berkaitan dengan jumlah ivestasi tersebut. Sejauh yang saya tahu, angka 332,5 triliun tersebut adalah angka yang ditargetkan oleh pemerintah karena adanya kerja sama diberbagai bidang, misalnya perbankan dan keuangan. Angka tersebut bukan angka pasti yang akan dibawa oleh Raja Salman, melainkan angka target yang dibuat oleh pemerintah.
Tidak ada satupun alasan penentuan jumlah investasi ini yang berkaitan dengan pembebasan Indonesia terhadap China, karena memang tidak ada yang perlu dibebaskan. Indonesia sudah merdeka sejak 1945 lho, lupa ya?

Saya heran, dasar apa yang digunakan oleh kelompok sebelah bahwa Raja Salman ingin membebaskan Indonesia dari China. Gini kok tidak mau dikatakan media hoax. Astaga…..

Jadi intinya tidak ada berita yang menyatakan bahwa Raja Salman sekonyong-konyong bawa uang ratusan triliun tanpa ada dasar dan alasan pasti. Sekali lagi, angka tersebut adalah angka yang dicetuskan oleh pemerintah sebagai perkiraan atau target jumlah investasi, bukan angka yang disebutkan oleh Raja Salman secara langsung.

Mungkin kelompok sebelah pahamnya jumlah investasi tersebut secara tiba-tiba diberikan ke Indonesia karena adanya aksi 212 dan untuk membayar investasi China di Indonesia. Mentang-mentang jumlahnya lebih banyak dari investasi China terus bisa main klaim bahwa itu untuk membebaskan investasi China di Indonesia. Padahal jika dilihat dari sisi politiknya ya tidak nyambung sama sekali. Makin blunder saja nih, seharusnya mereka paham dulu asal muasal angka investasi tersebut. Lha ini, angka perkiraan dari pemerintah malah digunakan untuk menyerang pemeritah. Kelihatan banget kan kalau tidak mikir dulu sebelum beritindak.

Karena nafsunya ingin menjatuhkan Jokowi, kelompok sebelah jadi kurang cerdas dalam membaca dan memahami berita. Mereka main comot saja berita yang kiranya bisa dijadikan bahan bully-an bagi Jokowi, namun mereka malah terlihat semakin titik titik……

Berikut ini link berita yang menyebutkan bahwa angka target tersebut adalah berasal dari pemerintah bukan dari pihak Raja Salman secara langsung.
WAWW HEBOH KABAR SAAT INI: Benarkah Raja Salman Ingin Bebaskan Indonesia Dari China? WAWW HEBOH KABAR SAAT INI: Benarkah Raja Salman Ingin Bebaskan Indonesia Dari China? Reviewed by lela paradis on 05.24 Rating: 5

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.