Terungkap Gegara Melihat Respons Ibu Inilah Ahok Sebut Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu

Terdakwa kasus dugaan penodaan agama,Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkapkan alasannya menggunakan ayat Al Maidah 51 saat berkunjung ke Kepulauan Seribu, 27 September 2016.

Pemicunya adalah seorang ibu yang dianggap tak merespons kedatangan Ahok di Kepulauan Seribu.

Ibu tersebut dinilai Ahok memiliki raut berbeda saat dia berpidato soal budidaya ikan.

Saat melihat ibu itu, Ahok mengaku teringat dengan pengalamannya saat Pilgub Bangka Belitung 2007 dan mengutip surat Al-Maidah ayat 51.

Ahok mengatakan bahwa dia terbiasa berbicara spontan sesuai apa yang terlintas di benaknya.

"Saya tak ada jeda dalam pidato yang saya sampaikan. Saya pidato enggak pernah pakai eee..hmm..mikir. Di event apa saja, saya langsung bisa pidato," kata Ahok saat diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang di PN Jakarta Utara, Selasa (4/4/2017).

Hakim merasa tak puas dengan jawaban Ahok.

Mereka kembali bertanya lebih dalam kepada Ahok apakah pernah ada yang menyampaikan tentang surat Al-Maidah ayat 51.

"Karena asumsi saya, mereka sudah tahu. Karena di TV hampir setiap Jumat demo anti-saya. Dari 2014, 2015, sampai 2016, Rizieq (Shihab) sudah pimpin menolak gubernur non-muslim," kata Ahok.

Hakim kemudian menanyakan alasan Ahok menggunakan kata "Iya, kan?" saat mengutip surat Al-Maidah ayat 51.

Hakim menganggap kalimat itu diucapkan Ahok karena menghendaki jawaban positif.

Ahok menjawab bahwa dia ingin memastikan kepada ibu tersebut dan ingin melihat mimik muka si ibu secara jelas.

"Saya lihat apakah gara-gara ini (Al-Maidah ayat 51) bukan, makanya saya ingin pastikan apakah ini terkait gubernur palsu, bukan. Saat buka pertanyaan, dia juga diam," ucap Ahok.

Ahok menuturkan, Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo sempat mengingatkannya mengenai waktu pidato yang terlalu lama. Namun,Ahok bersikeras untuk tetap memanjangkan waktu agar si ibu bersuara.

"Tapi diserobot terus orang," kata Ahok.

"Jadi sampai selesai tidak ada konfirmasi?" tanya hakim.

"Sampai foto dengan saya dia beda. Kalau bapak perhatikan, ibu-ibu yang oke dia rangkul saya, kalau ibu-ibu tadi dia foto, jauh sama saya," ucap Ahok.

Ketua majelis hakim Dwiarso Budi Santiarto mencecar terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, soal hubungan budidaya ikan dan surat Al-Maidah ayat 51.

"Maksudnya saudara itu apa, ikan dengan Al-Maidah itu apa hubungannya?" tanya Dwiarso, kepada Ahok, dalam persidangan yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2017) malam.

Ahok mengatakan dia mengutip surat Al-Maidah ayat 51 lantaran teringat saat situasi Pilkada Provinsi Bangka Belitung 2007. Di tengah pembicaraan di Kepulauan Seribu, Ahok melihat seorang ibu yang tak antusias mendengar pidatonya terkait program budidaya ikan.

"Saya tebak-tebak, apakah karena uang. Terlintas, ini jangan-jangan kayak di Belitung, orang polos, karena dia pikir dalam pilkada, harus bayar budi nih kalau milih program," kata Ahok.

Oleh karena itu, Ahok mengatakan, bahwa tak ada hubungan antara program budidaya ikan dan pilkada. Ahok hanya berharap masyarakat Kepulauan Seribu mau menjalankan program budidaya ikan tersebut.

"Saudara katakan, jangan-jangan seperti di Belitung. Apa itu? Panen (ikan) kerapu juga?" tanya Dwiarso.

"Bukan, selebaran menolak saya menjadi gubernur (Pilkada Bangka Belitung) 2007," jawab Ahok.

"Ya, ini hubungannya apa, saudara di sini ini (Kepulauan Seribu) bukan kampanye pilkada, sedangkan di Belitung peristiwa Pilkada 2007 masalah Al-Maidah itu. Gimana bisa sambungkan di pikiran saudara itu?" tanya Dwiarso lagi.

Ahok mengatakan bahwa daerah Belitung kecil, sehingga warga saling kenal satu sama lain. Ahok pun cerita pernah berbicara dengan seorang ibu yang menyampaikan tak bisa memilih karena berbeda agama.

"Dia bilang, 'Mohon maaf, Hok, ibu enggak pilih kamu.' 'Kenapa?' saya tanya. 'Ibu takut murtad, meninggalkan agama ibu'," ucap Ahok.

Ahok mengaku teringat cerita itu saat berpidato di Kepulauan Seribu.

"Tadi sudah disampaikan dan dengar, 'Enggak pilih saya enggak apa-apa asal program jalan karena (masa jabatan Ahok) sampai Oktober 2017.' Lah terus hubungannya apa dengan Al-Maidah? Kalau sampai situ, saya masih bisa menghubungkan," kata Dwiarso.

Ahok menjawab bahwa alasan orang tidak memilih dia karena alasan selain program adalah keyakinan.

"Saya yakin sekali, orang nolak saya, selain program dari Bangka Belitung, masalah keyakinan. Baik dengan saya, tapi tidak bisa pilih saya," ucap Ahok.

Terdakwa kasus dugaan penodaan agama,Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menilai bahwa surat Al Maidah tidak mengatur soal larangan umat Islam memilih pemimpin non-Muslim.

Namun, menurut dia, ada beberapa oknum yang tidak senang kepada dirinya dan membawa-bawa ayat tersebut untuk menjegalnya.

Ahok mengaku sudah diterpa isu SARA sejak mencalonkan diri menjadi Bupati Belitung Timur.

Isu tersebut juga terus dihembuskan ketika dia naik menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo tahun 2014.

Bahkan, saat itu, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, menurut Ahok, sempat membuat gubernur tandingan.

Kala itu, kata Ahok, Rizieq menolak Ahok menjadi gubernur. Penolakan itu dikaitkan dengan surat Al Maidah ayat 51.

"Al Maidah tidak pernah menyebutkan tidak boleh memilih pemimpin non-Muslim tetapi Rizieq selalu bilang begitu sehingga membuat gubernur tandingan Muslim," ujar Ahok saat diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang ke-17 di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2017).

Oleh karena itu, Ahok menilai Rizieq telah menyampaikan kebohongan dengan membawa-bawa surat Al Maidah ayat 51. "Bagi saya, Rizieq itu pembohong," kata Ahok.

Ahok didakwa melakukan penodaan agama karena mengutip surat Al-Maidah ayat 51 saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu. JPU mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.

Terungkap Gegara Melihat Respons Ibu Inilah Ahok Sebut Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu Terungkap Gegara Melihat Respons Ibu Inilah Ahok Sebut Al Maidah 51 di Kepulauan Seribu Reviewed by lela paradis on 17.07 Rating: 5

Tidak ada komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.